Thursday, December 27, 2018

Kisah dalam buku

Minyak Pelet

Kisah dalam buku, My Prince, adalah kisah sederhana tentang harapan dan cinta untuk semua umur. Ini tentang seorang putri yang berpikir tentang pangeran yang suatu hari akan dia temui, "Aku tahu seorang pangeran ada di sana untukku, di suatu tempat di seberang laut yang jauh ini, seorang lelaki gagah untuk dipegang dan dicintai ..."

Baca juga tentang artikel: Minyak Pelet

Buku ini didasarkan pada kisah cinta kuno: Anda bertemu orang itu, jatuh cinta, bertunangan, menikah, dan punya anak. Kisah ini diceritakan dalam sebuah puisi sederhana, JATUH CINTA: "Aku akan berbicara dengannya dan memegang tangannya, dan menatap matanya begitu megah" TERLIBAT: "Aku akan mendengarnya berbisik di telingaku, bahwa dia mencintaiku kepadanya aku sayang" DAPAT MENIKAH: "semua janji kami akan kami pertahankan" MEMILIKI KELUARGA: "dan dari cinta kami, kami akan menuai." Ini juga mengajarkan untuk memiliki keyakinan pada apa yang Anda yakini ketika dia berkata "sampai saya bertemu dengannya di sini saya duduk, saya tidak bisa kehilangan harapan saya tidak bisa berhenti".

Putri ini tidak memiliki nama dan diilustrasikan sebagai gambar garis sederhana dengan warna terbatas. Ini karena dia mewakili gadis APAPUN dari segala usia. Semua gadis, terutama dalam masyarakat ini, perlu mendengar bahwa mereka memiliki nilai dan harus melihat diri mereka sebagai seseorang yang pantas ditunggu. Juga, itu mengajarkan kesabaran. Kemungkinan, mereka belum bertemu dengan pria KHUSUS itu, tetapi suatu hari nanti mereka akan bertemu. Sampai saat itu mereka harus menjalani kehidupan yang baik dan menjaga mata dan hati mereka terbuka. Masih dihargai oleh banyak remaja putra bahwa remaja putri yang ingin mereka nikahi adalah murni hati, pikiran, dan tubuh.

Ada juga kisah kedewasaan yang lebih dalam juga. Sang pangeran "setinggi dan anggun seperti pohon". Dia sudah dewasa, siap untuk membuat komitmen serius, masuk ke dalam hubungan yang serius. Pangeran itu "gagah", (berani, berani, dan kuat) tetapi juga "lemah lembut" (menggunakan sopan santun, sopan, santun, dan baik hati). Anak laki-laki dan remaja putra perlu mengetahui bahwa kualitas-kualitas itu masih penting bagi banyak remaja putri dan bahwa menjadi citra macho yang keras dari televisi sebenarnya bukan yang diinginkan kebanyakan wanita.

Dengan begitu banyak buku, acara televisi, lirik musik, film, dan media lain dalam budaya kita yang mempromosikan tema dewasa kepada remaja kita, sungguh menyegarkan mengetahui bahwa beberapa buku masih mempromosikan nilai-nilai kuno. Membaca buku ini adalah salah satu cara kecil untuk memberi tahu anak Anda bahwa Anda mengharapkan hal-hal besar bagi mereka dan mereka memiliki nilai bagi Anda dan juga harus menghargai diri mereka sendiri.

No comments:

Post a Comment